Monday, June 25, 2018

Mengenal Penyakit Diabetes Melitus







WHAT IS DIABETES MELITUS ?????


Penyakit diabetes melitus di Indonesia cukup mencengangkan. Sample Registration Survey 2014 menyatakan diabetes menjadi pembunuh nomor 3 di Indonesia. Sementara menurut data International Diabates Federation (IDF) menunjukkan, jumlah penyandang diabetes melitus di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dan menempati urutan ke 7 tertinggi di dunia. Kemudian, prevalensi diabetes melitus di Indonesia cenderung meningkat yaitu dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% di tahun 2013. seperti dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2/3 penderita diabates melitus di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki penyakit tersebut.

Menurut data WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 di Indonesia akan meningkat signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang. Penyakit ini masih menjadi persoalan serius di dunia termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara yang berada di urutan ke 4 dengan prevalensi diabetes melitus tertinggi di dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat. Bahkan jumlah pengidap diabetes terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun ini merupakan epidemiologi terbaru dari prediksi penyakit diabetes melitus tersebut.


Mengapa diabetes melitus di katakan penyakit pembunuh ? Apa saja yang bahaya dari penyakit diabetes melitus ? dan Bagaimana cara mengetahui bahwa kita mengidap penyakit diabetes melitus atau tidak ?  Diabetes melitus atau kencing manis merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi kerena kelainan sekresi insulin dalam tubuh. hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf jantung dan pembuluh darah. 


Klasifikasi dari diabetes melitus ada 2 yaitu :
1. diabetes melitus tipe 1 dimana diabetes melitus tipe 1 merupakan diabetes yang di sebabkan oleh kerusakan pada bagian pankreas , dimana pankreas tidak dapat berfungsi memproduksi insulin dalam tubuh atau rendah nya produksi insulin. DM tipe 1 disebut juga penyakit autoimun dimana penyebabnya masih tidak di ketahui atau idiopatik. DM tipe 1 banyak di temukan pada usia di bawah 40 tahun tepatnya pada remaja. khususnya anak-anak (childhood-onset diabetic). yang dikenal dengan istilah diabetes pada remaja. 


2. diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis. pada DM tipe 2 tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. hormon khusus yang di produksi oleh sel beta dalam pankreas atau di sebut juga dengan resistensi insulin. insulin sangat penting karena mengontrol gula (glukosa) yang terdapat di sel-sel tubuh dari darah. orang yang menderita DM tipe 2 memiliki kadar gula yang banyak dalam darahnya, tetapi tidak cukup untuk sel tubuh sehingga kondisi ini menyebabkan komplikasi berat pada jantung, pembuluh darah, mata, sistem saraf dan ginjal.
Apa saja faktor resiko pada diabetes melitus :
Berat badan: Memiliki kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk diabetetipe 2. Semakin tebal jaringan lemak sel-sel semakin kebal terhadap insulin. Tetapi tidak hanya orang yang kelebihan berat badan saja yang memiliki risiko diabetes tipe 2.·           

Distribusi lemak : Jika tubuh menyimpan lemak pada bagian perut, risiko lebih besar mengalami diabetes tipe 2.·       

Gaya hidup buruk (life style) : Semakin buruk gaya hidup, semakin besar risiko mengalami diabetes tipe 2. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi, dan membuat sel-sel semakin sensitif terhadap insulin.

Riwayat medis keluarga : Risiko mengalami diabetes tipe 2 semakin besar jika orangtua atau saudara kandung memiliki riwayat diabetes tipe 2.  

Umur : Risiko dari diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambah umur, khususnya setelahu  mur 45 tahun. Hal ini mungkin karena orang-orang di usia ini cenderung kurang bergerak, kehilangan massa otot, dan menambah berat badan seiring bertambahnya umur. Selain itu, proses penuaan juga mengakibatkan penurunan fungsi sel beta pankreas sebagai penghasil insulin. Namun, diabetes tipe 2 juga meningkat secara dramatis pada remaja, dan masa awal dewasa.         

Prediabetes : Adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari kadar normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes. Jika tidak diatasi, prediabetes dapat berlanjut menjadi diabetes tipe 2.

Diabetes kehamilan : Jika mengalami diabetes saat hamil, risiko mengalami diabetes tipe 2 meningkat. Jika melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 4 kilogram, bayi juga berisiko mengalami diabetes tipe 2 di masa dewasanya.   Bagaimana tanda-tanda orang mengalami Diabetes melitus tipe 2: 

1. Poliuria (kondisi dimana seseorang tersebut selalu buang air kecil, dalam arti setiap habis minum air selalu ingin buang air kecil)    

  2. Polidipsia (kondisi dimana seseorang tersebut mengalami rasa haus yang berlebihan)

 3. Polifagia (kondisi dimana seseorang tersebut mengalami ingin makan banyak dan terus ingin bertambah). ke 3 ini adalah ciri khas dari tanda-tanda DM tipe 2.   


  4. Badan gemuk (over weight) / obesitas       Ada tanda-tanda lain yang di alami Diabetes tipe 2 :-      Kelelahan.   Berkurangnya massa otot.   Turunnya berat badan.   Luka yang lambat sembuh atau sering mengalami infeksi.   Pandangan yang kabur.  

Cara mendiagnosis penderita Diabetes dapat di lakukan dengan cara pemeriksaan glukosa pada darahnya. cara pelaksanaan yaitu :    

 1. 3 hari sebelum permeriksaan tetap makan seperti biasa dengan karbohidrat yang cukup, dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti aktivitas biasa nya.  

  2. Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan rutin, minum air putih tanpa gula tetap di perbolehkan.     Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam puasa dibagi menjadi 3 yaitu :<140 mg/dl : Normal. 140-<200 mg/dl : Toleransi glukosa terganggu (sedang).>200 mg/dl : Diabetes.  
Hasil pemeriksaan glukosa darah tidak puasa :80-100 mg/dl : 
Normal.100-145 :
 Sedang.160->200 : Buruk.

Pada penderita Diabetes Melitus kronik pasti nya akan mengalami komplikasi seperti luka basah dan luka kering. hal ini sering ditemukan pada pasien DM tipe 2 dan komplikasi lain nya adalah gagal ginjal banyak dialami oleh pasien DM tipe 2 dan melakukan cuci darah . seperti yang di ketahui bahwasanya indikasi cuci darah tersebut adalah cara akhir untuk penyembuhan dari diabetes melitus. 


Terapi pada pasien yang mengalami DM tipe 2 dilakukan dengan 2 hal yaitu pemberian obat secara farmakologi dan Non-farmakologi. farmakologi dengan pemberian insulin ke tubuh nya dan dan pasien akan di beri obat salah satunya Metformin 500-850 mg/tab. Sedangkan Non-farmakologi sebagai salah satu edukasi kepada pasien seperti terapi nutrisi (menjaga makanan yang tinggi mengandung lemak, karbo, dan gula), mulai pola hidup sehat (diet, olahraga teratur dan berjemur di matahari pagi) selain sehat sinar matahari pagi dapat membuat tulang kuat dan adanya energi sehingga pasien tidak gampang lemas atau kelelahan, hindari rokok , minum berakohol dan juga tetap menjaga berat badan sehingga tidak terlalu gemuk atau pun obesitas . #PSM :)

No comments:

Dampak Antibiotik Terhadap Penyakit

Antibiotik di ketahui  salah satu senyawa kimia yang di hasilkan oleh mikroorganisme khususnya dihasilkan oleh fungi atau di hasilka...